0
Home  ›  Pendidikan

Bernyanyi dan Membuat Kreasi Sederhana

"Rangkuman Materi Seni Musik Kelas 9: Unit 1 Bernyanyi dan Membuat Kreasi Sederhana"

Unit 1 Bernyanyi dan Membuat Kreasi Sederhana

Materi bernyanyi membahas teknik-teknik vokal dasar dan aspek nonteknis dalam bernyanyi. Peserta didik diharapkan dapat memahami, mengaplikasikan, dan mengembangkan teknik-teknik ini untuk berbagai jenis musik. Materi akan mencakup teknik vokal untuk musik rock, seriosa, dangdut, dan keroncong. Namun, peserta didik dan guru juga didorong untuk mengeksplorasi musik tradisional daerah setempat.
 

Pendalaman Teknik Bernyanyi

1. Pernapasan Diafragma
Pernapasan diafragma memaksimalkan kerja otot diafragma untuk menampung udara secara efektif. Postur tubuh yang baik dan penggunaan gaya otot yang tepat sangat penting. Postur tubuh yang tegak dan rileks memberi ruang lebih untuk udara, sedangkan otot perut membantu mengontrol napas agar lebih stabil. Hindari miskonsepsi seperti menghirup napas sebanyak-banyaknya atau menahan napas saat bernyanyi, karena ini justru mengganggu teknik vokal.

2. Pembentukan dan Penempatan Vokal
- Pembentukan Vokal: Sistem vokal melibatkan organ seperti laring, pita suara, rongga mulut, dan artikulator (lidah, bibir, rahang). Pembentukan vokal yang baik mengandalkan resonansi yang optimal. Latihan seperti berbicara dengan suara berat atau menguap dapat membantu memahami sensasi resonansi.
- Penempatan Vokal: Register suara seperti suara dada, suara campuran, dan suara kepala memanfaatkan rongga resonansi yang berbeda. Mengetahui letak break register penting untuk menjaga kesehatan vokal dan estetika penampilan. Mixed voice membantu peralihan yang halus antarregister.

3. Artikulasi, Pelafalan, dan Ekspresi Musikal
- Artikulasi dan Pelafalan: Dalam konteks bahasa, artikulasi adalah pengucapan yang jelas. Pelafalan dan ekspresi musikal membantu menyampaikan pesan lagu. Latihan seperti vokalisi nada panjang dengan modifikasi volume dan humming dapat meningkatkan artikulasi dan pelafalan.

- Ekspresi Musikal: Berkaitan dengan tanda dinamika dan perubahan tempo. Menghasilkan efek seperti crescendo membutuhkan kontrol volume dan power yang baik.
 

Eksplorasi Teknik Vokal pada Berbagai Jenis Musik

1. Seriosa
Teknik bernyanyi seriosa berasal dari tradisi musik klasik barat yang menuntut ketepatan dan kesesuaian dengan partitur. Penyanyi seriosa harus memiliki teknik yang baik untuk menghasilkan suara yang lantang tanpa menggunakan mikrofon.

2. Pop
Musik pop memiliki beragam gaya yang membutuhkan eksplorasi teknik seperti belting dan mixed voice. Lagu-lagu pop terkini sering memadukan teknik dari berbagai genre.

3. Rock
Musik rock menekankan warna suara yang gahar, powerful, dan melengking. Teknik seperti scream dan growl sering digunakan. Fokus utama adalah dinamika yang cenderung keras dan ketukan statis.

4. Dangdut
Musik dangdut membutuhkan teknik produksi suara nasal dan cengkok khas Melayu. Teknik bernyanyi dalam genre ini telah beradaptasi dengan perkembangan musik pop.

5. Keroncong
Teknik bernyanyi keroncong membutuhkan dasar teknik yang baik dengan cengkok khas. Musik ini mengedepankan resonansi suara yang mirip dengan seriosa tetapi lebih ringan.

Aspek Nonteknis dalam Bernyanyi

1. Ketenangan
Kondisi tenang dan rileks membantu penyanyi tampil dengan baik. Mengelola demam panggung melalui teknik pernapasan dan pikiran positif sangat penting.

2. Konsentrasi
Konsentrasi membantu penyanyi fokus dan mengingat bagian-bagian lagu serta menembak nada-nada sulit.

3. Semangat dan Disiplin
Latihan yang konsisten dan disiplin sangat penting untuk mengasah bakat dan menjadi penyanyi profesional. Semangat dalam berlatih membantu mencapai kemajuan yang baik.

Dengan memahami dan mengaplikasikan teknik-teknik vokal dasar serta aspek nonteknis ini, Kalian diharapkan mampu mengeksplorasi berbagai jenis musik dan mengembangkan keterampilan bernyanyi mereka secara optimal.

Kreasi Sederhana untuk Vokal

1. Kreasi Sederhana
Kreasi sederhana dalam musik mengacu pada aktivitas aransemen atau improvisasi pada lagu yang sudah ada. Ini adalah langkah awal bagi peserta didik sebelum menuju proses menggubah musik secara penuh. Dalam pendidikan musik, kreasi ini bertujuan untuk mengasah keterampilan berpikir kreatif. Baker (1980) dan Chandler (2018) menekankan bahwa kreasi adalah alat belajar efektif yang meningkatkan keterampilan musikal dan psikologis peserta didik. Berkreasi memberi ruang ekspresi untuk emosi dan kreativitas serta memfasilitasi interaksi sosial dan pembelajaran mendengarkan pendapat orang lain.

Untuk menerapkan kreasi sederhana dalam pembelajaran, ada beberapa metode yang dapat digunakan:
a. Mengalami Sebelum Memahami: Edmund (2019) menekankan pentingnya mengalami sebelum memahami dalam proses kreasi. Peserta didik dianjurkan untuk menggali referensi bunyi dan bereksplorasi tanpa batasan di awal, mendorong spontanitas dan kebebasan berekspresi.

b. Kreasi Berdasarkan Bunyi: Peserta didik diajak membuat kreasi musik dari apa yang mereka dengar, tanpa harus menulis notasi. Ini menghindari hambatan imajinasi karena keterbatasan menulis notasi.

c. Manipulasi Elemen Dasar Musik: Peserta didik berlatih menambahkan ornamen seperti trill, mordent, dan appoggiatura untuk memperkaya kalimat musik. Mereka juga didorong memvariasikan dinamika, artikulasi, tonalitas, dan ritmis untuk mencapai suasana baru dalam musik.

2. Tanya Jawab Kalimat Musik
Tanya jawab atau call and response adalah latihan kreasi yang umum digunakan. McCord (2009) menjelaskan bahwa ini melibatkan peserta didik menciptakan respon terhadap kalimat musik (call) yang diajukan oleh guru atau teman. Kalimat tanya jawab dapat berupa pola ritmis, motif pendek, atau penggalan lagu. Peserta didik diberi kebebasan untuk merespons dengan kalimat yang paling unik, menunjukkan berbagai kemungkinan musikal.

Latihan ini menekankan kreativitas, spontanitas, dan keberanian dalam berekspresi. Dua contoh pola tanya jawab adalah pola ritmis dengan tepukan tangan dan pola ritmis dengan nada yang dibunyikan secara bergantian.

3. Imitasi Elemen Ritmis dan Harmonis
Dalam kreasi vokal, peserta didik dapat meniru pola iringan instrumen perkusif dengan suku kata seperti tak, dung, bum. Mereka juga bisa dikenalkan dengan interval harmonis untuk membentuk akor dasar, mendorong mereka menghasilkan harmoni dengan dua atau tiga suara.

Pengajaran kreasi sering dimulai dengan vokal atau alat perkusi sederhana agar peserta didik fokus pada bunyi tanpa terhambat oleh kesulitan memainkan instrumen. Peserta didik yang sudah terampil dengan instrumen lain seperti gitar atau pianika boleh menggunakannya pada tahap lanjut, tetapi pada tahap awal, fokus pada vokal sangat dianjurkan.

4. Kreasi Sederhana Tahap Lanjut
Pada tahap ini, peserta didik mulai berkreasi terhadap sebuah lagu secara utuh, menerapkan modifikasi yang telah dipelajari. Beberapa hal penting dalam pembelajaran ini meliputi:
- Dokumentasi:Peserta didik diharapkan mendokumentasikan kreasi mereka melalui penulisan notasi atau perekaman audio.

- Penyesuaian dengan Jumlah Peserta: Kreasi musik harus disesuaikan dengan jumlah penampil, dengan perhatian pada pembagian proporsional antarpenampil.

Dengan menerapkan kreasi sederhana, peserta didik tidak hanya mengembangkan keterampilan musikal tetapi juga aspek sosial dan psikologis mereka, menciptakan pengalaman belajar yang kaya dan menyeluruh.


sumber: Buku Seni Musik untuk SMP/MTs Kelas IX: Kemdikbudristek
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share
Additional JS